Ibnu Qayyim al-Jauziyah berkata, "Memberikan ucapan selamat terhadap acara ritual orang kafir yang khusus bagi mereka, telah disepakati bahawa perbuatan tersebut haram. Bagi yang mengucapkannya, kalau pun tidak sampai pada kekafiran, paling tidak itu merupakan perbuatan haram."
Abu Waqid meriwayatkan bahawa, Rasulullah SAW saat keluar menuju perang Khaibar, beliau melewati sebuah pohon milik orang-orang musyrik, yang disebut dengan Dzaatu Anwaath, biasanya mereka menggantungkan senjata-senjata mereka di pohon tersebut. Para sahabat Rasulullah SAW berkata, "Wahai Rasulullah, buatkan untuk kami Dzaatu Anwaath, sebagaimana mereka mempunyai Dzaatu Anwaath." Maka Rasulullah bersabda, "Maha Suci Allah, ini seperti yang diucapkan kaum Nabi Musa, 'Buatkan untuk kami tuhan sebagaimana mereka mempunyai tuhan-tuhan. ' Demi Zat yang jiwaku di tangan-Nya, sungguh kalian akan mengikuti kebiasaan orang-orang yang ada sebelum kalian." (Riwayat Tirmidzi, ia berkata, Hasan Sahih).
Sheikh Muhammad al-Uthaimin ketika ditanya tentang Valentine's Day mengatakan,
"Merayakan Hari Valentine itu tidak boleh, kerana alasan berikut:
Pertama; ia merupakan hari raya bid'ah yang tidak ada dasar hukumnya di dalam syariat Islam.
Kedua; ia akan menyebabkan hati sibuk dengan perkara-perkara yang tidak berguna seperti ini yang sangat bertentangan dengan petunjuk para Salaf As-Soleh.
Maka tidak halal melakukan ritual hari raya, baik dalam bentuk makan-makan, minum-minum, berpakaian, saling bertukar hadiah atau selainnya. Hendaklah setiap Muslim merasa bangga dengan agamanya, tidak menjadi orang yang tidak mempunyai pegangan dan ikut-ikutan. Semoga Allah SWT melindungi kaum Muslimin dari segala fitnah (ujian hidup), yang tampak ataupun yang tersembunyi dan semoga meliputi kita semua dengan bimbingan-Nya. "
Maka adalah wajib bagi setiap orang yang mengucapkan dua Kalimah Syahadah untuk melaksanakan ketaatan terhadap perintah agama yang merupakan dasar akidah yang dipegang oleh para Salaf As-Soleh. Di antara kesan buruk menyerupai mereka adalah mempopularkan ritual-ritual mereka sehingga terhapuslah nilai-nilai Islam. Selain itu, dengan mengikuti mereka bererti memperbanyakkan lagi jumlah mereka serta mendukung dan mengikuti agama mereka.
Sedangkan seorang Muslim di dalam setiap rakaat solatnya telah membaca dua potong ayat yang bermaksud:
"Tunjukkanlah kami jalan yang lurus, (iaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka; bukannya (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat." (Al-Fatihah: 6-7)
Bagaimana mungkin ia memohon kepada Allah SWT agar ditunjukkan kepadanya jalan orang-orang yang Mukmin dan dijauhkan darinya jalan golongan mereka yang sesat dan dimurkai, namun ia sendiri menempuh jalan sesat itu dengan sukarela.
Allah SWT telah berfirman, yang bermaksud:
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin (kamu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim." (Al-Maidah: 51)
Di dalam ayat yang lain,
"Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari Akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya." (Al-Mujadilah: 22)
Ada seorang gadis mengatakan bahawa ia tidak mengikuti kepercayaan mereka, sekadar menyambut Hari Valentine tersebut secara khusus memberikan makna cinta dan sukacitanya kepada orang-orang yang memperingatinya.
Saudaraku! Ini adalah suatu kelalaian! Perayaan ini adalah acara ritual agama lain! Hadiah yang diberikan sebagai ungkapan cinta adalah sesuatu yang baik, namun bila dikaitkan dengan pesta-pesta ritual agama lain dan tradisi-tradisi Barat, akan mengakibatkan seseorang terikut-ikut oleh budaya dan gaya hidup mereka.
Mengadakan pesta pada hari tersebut bukanlah sesuatu yang murni, tapi lebih mencerminkan pengadaptasian nilai-nilai Barat yang tidak memandang batasan dalam pergaulan antara lelaki dan wanita sehingga saat ini kita melihat struktur sosial mereka menjadi porak-poranda. Alhamdulillah, kita mempunyai pengganti yang jauh lebih baik dari itu semua, sehingga kita tidak perlu meniru dan menyerupai mereka.
Di antaranya, kita memandang bahawa seorang ibu mempunyai kedudukan yang agung, dan kita mempersembahkan ketulusan dan cinta itu kepadanya dari waktu ke waktu. Demikian pula untuk ayah, saudara, suami dan sebagainya, tetapi hal tersebut tidak kita lakukan khusus pada hari yang dirayakan oleh orang-orang kafir.
Semoga Allah SWT senantiasa menjadikan hidup kita penuh dengan kecintaan dan kasih sayang yang tulus, yang menjadi jambatan untuk masuk ke dalam Syurga yang hamparannya seluas langit dan bumi, disediakan bagi orang-orang yang bertakwa.
Semoga Allah menjadikan kita termasuk di dalam golongan orang-orang yang disebutkan di dalam hadith Qudsi:
"Allah SWT berfirman yang bermaksud, "Kecintaan-Ku adalah bagi mereka yang saling mencintai kerana Aku, yang saling berkorban kerana Aku dan yang saling mengunjungi kerana Aku." (Riwayat Ahmad)
Dari perbahasan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:
:: Seorang Muslim dilarang untuk meniru kebiasan orang-orang bukan Islam, di dalam sesuatu yang berkaitan dengan keyakinan, pemikiran dan adat kebiasaan mereka.
:: Valentine's Day adalah perayaan bukan Islam untuk memperingati pendeta St. Valentin yang dihukum mati kerana menentang Kaisar yang melarang pernikahan di kalangan pemuda. Oleh itu, umat Islam tidak boleh memperingati Hari Valentine tersebut.
Allahu Ta'ala a'lam...